Senin, 02 November 2009

Sabtu Ceria....




ini kegiatan kami ketika sabtu ceria...kami boleh bermain sabun, bermain air, mandi bola dan bermain pasir...asyik ya kegiatan di TK kami, untuk itulah kami tidak akan melewati hari-hari kami di sekolah, karena semua kegiatannya menyenangkan...siiip deh...

foto-foto dulua ah...sebelum masuk kelas


1....2....3....jepret........ada yang tertawa, senyum dan cemberut...itulah gaya mereka ketika di foto. selalu minta didepan sampai-sampai bertengkar dulu dengan temannya saat memilih posisi untuk di foto...lucu dan gemes banget melihat ulah mereka, wajah mereka masih fresh, maklum masih pagi...tapi kalau sudah agak siang wah...keringat mengalir di sekujur tubuhnya. aktivitasnya yang menuntut mereka untuk selalu ceria, tidak bisa diam membuat mereka sehat.tapi sayangnya belum semuanya hadir di foto ini, karena masih banyak teman-temannya yang belum datang...mungkin kesiangan, keasyikan nonton film cartoon atau malas mandinya.walaupun teman-temannya datangnya agak terlambat tapi bu guru tetap senang karena mereka masih mau datang dan bermain sambil belajar di sekolah...ayo anak-anak besok bangun pagi ya dan jangan terlambat datang ke sekolah biar bisa foto-foto lagi...ok

Masa Emas Tumbuh Kembang Otak Anak

Ibu Hj. Suhadi Tasir adalah badan pelaksana dari Yayasan Tunas Muda IKKT, beliau memberikan pendapat tentang pertumbuhan dan perkembangan anak di masa golden age. menurut beliau Pada fase tumbuh kembang otak anak, dikenal istilah masa emas (golden age). Istilah ini digunakan untuk menggambarkan betapa pentingnya masa tersebut. Pada masa emas, otak mengalami tumbuh kembang paling cepat dan paling kritis. Kebutuhan nutrisi untuk pertumbuhan dan stimulus motorik dan psikis untuk perkembangan harus dipenuhi. Jika tidak, tumbuh kembang otak anak tidak akan optimal.

Masa emas tumbuh kembang otak terbagi menjadi dua, yaitu fase dalam kandungan yaitu sejak mulainya konsepsi sampai kelahiran dan fase usia 0 sampai 2-3 tahun. Pada fase-fase ini, terjadi pertambahan berat otak, pertambahan sel otak, dan pertambahan koneksi antar sel otak. Beberapa penelitian menyebutkan, bahwa jumlah sel dan koneksi antar sel mempengaruhi tingkat kecerdasan seorang anak.

Gizi dan Stimulus

Ada dua hal penting yang dapat dilakukan agar tumbuh kembang otak anak dapat optimal. Pertama, memenuhi kebutuhan gizi anak. Gizi yang baik adalah yang mengandung karbohidrat (55-60%), protein (15-20%), lemak (25-30%), sisanya vitamin dan mineral.

Sumber karbohidrat adalah nasi, umbi-umbian, jagung, gandung dan lain-lain. Sumber protein antara lain ikan, telur, tahu, tempe, susu, keju, dll. Protein yang sangat diperlukan adalah tirosin dan triptofan. Tirosin dapat membantu penyerapan informasi, sedangkan triftofan membantu meningkatkan kualitas tidur, yang pada akhirnya juga akan memperbaiki pengolahan informasi.

Sedangkan sumber lemak adalah ikan sardin, tuna (DHA), kacang-kacangan (omega-3), jagung, biji wijen (omega-6), atau susu yang telah diperkaya dengan lemak baik tersebut. Lemak-lemak ini berperan penting dalam pertumbuhan dan pembentukan sinaps (koneksi) antar sel otak.

Vitamin dan mineral, walaupun diperlukan dalam jumlah sedikit, perannya sangat penting dalam regulasi proses tumbuh kembang otak. Untuk memenuhinya, asupan buah dan sayuran sangat diperlukan.

Hal kedua yang tidak kalah pentingnya bagi perkembangan otak anak adalah stimulus, baik stimulus motorik maupun psikis. Untuk itu diperlukan pola asuh yang tepat untuk membentuk pola pikir, emosi, dan kepribadian anak. Beberapa hal yang dapat dilakukan orang tua adalah memberi contoh perilaku yang baik, mendampingi anak saat menonton tv, memberi bacaan yang mendidik, dll. Saat ini, pengasuhan anak sangat terbantu oleh adanya lembaga seperti play group, PAUD, dan sebagainya.

TK Tunas Muda X IKKT "Bermain sambil Belajar"

TK Tunas Muda X IKKT berada di lingkungan komplek Mabes TNI Sukabumi Utara Jakarta Barat. didirikan pada tahun 1980 oleh Denma Mabes ABRI dan diresmikan pada tahun 1981 oleh Ibu Sudomo. Sekolah kami memiliki 3 kelompok belajar, yaitu :
1. Kelompok bermain dengan usia anak 3-4 tahun
2. Kelompok A dengan usia anak 4-5 tahun
3. Kelompok B dengan usia anak 5-6 tahun
kami menerapkan sistem area dan kelompok dimana anak didik dapat belajar sesuai dengan keinginannya sehingga tidak adanya pemaksaan belajar terhadap anak didik. karena menurut pendapat piaget mengenai proses perkembangan belajar pada anak-anak ialah anak mempunyai struktur mental yang berbeda dengan orang dewasa, mereka bukan merupakan orang dewasa dalam bentuk kecil, mereka mempunyai cara yang khas untuk menyatakan kenyataan dan untuk menghayati dunia sekitarnya, maka memerlukan pelayanan tersendiri dalam belajar. disamping itu kami memiliki 4 staf pengajar yang memiliki latar belakang pendidikan anak usia dini, sehingga kami mampu memberika ilmu sesuai dengan usia dan karakter anak didik kami. dalam pengertian ini guru harus berusaha membawa perubahan tingkah laku yang baik atau berkecenderungan langsung untuk merubah tingkah laku anak didiknya. itu suatu bukti bahwa guru harus memutuskan, membuat atau merumuskan tujuan. untuk apa belajar itu? juga harus memikirkan bagaimana bentuk atau cara penyajian dalam proses belajar mengajar. sekilas tentang pendidikan anak usia dini di TK kami yang menerapkan bermain sambil belajar. bicara soal pendidikan anak, saya teringat tentang tulisan Dorothy Law Nolte :
Jika anak dibesarkan dengan celaan, ia belajar memaki
Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, ia belajar berkelahi
Jika anak dibesarkan dengan cemoohan, ia belajar rendah diri
Jika anak dibesarkan dengan penghinaan, ia belajar menyesali diri
Jika anak dibesarkan dengan toleransi, ia belajar menahan diri
Jika anak dibesarkan dengan dorongan, ia belajar percaya diri
Jika anak dibesarkan dengan pujian, ia belajar menghargai
Jika anak dibesarkan dengan sebaik-baiknya perlakuan, ia belajar keadilan
Jika anak dibesarkan dengan dukungan, ia belajar menyenangi dirinya
Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan, ia belajar menemukan cinta dalam kehidupan

Thank's For All...


Senin, 26 Oktober 2009

Hari Kartini


Wah...senangnya kalau melihat anak-anak memakai busana daerah, selain menumbuhkan sikap nasionalisme mereka juga kelihatan cantik dan ganteng. ya...harusnya seperti ini mengajarkan dan menumbuhkan kebudayaan Indonesia kepada anak-anak kita. anak-anak menjadi lebih faham dan mengerti bahwa kebudayaan di Indonesia sangat banyak sekali, bukan hanya dari pakaiannya saja tapi dari bahasa, seni, dan lain sebagainya. dengan pakaian daerah yang mereka pakai, anak-anak semakin bangga dan percaya diri ketika memakai busana yang mereka kenakan disaat Hari Kartini.Kami hanya berdoa semoga kebudayaan di Indonesia tidak akan pernah hilang tetapi akan semakin di kenang...dan lebih dikembangkan lagi.ya semoga saja semua ini tidak akan berakhir sampai disini...

Lihat Yuk...Lomba 17 Agustus di TK-Ku


Wah....semangatnya anak-anak dalam memeriahkan hari kemerdekaannya. walaupun tidak merasakan perjuangan seperti seorang pahlawan Indonesia, tapi mereka tetap semangat dan berjuang untuk mempertahankan kemerdekaannya. ya... seperti inilah kemerdekaan mereka yang sangat bangga dengan tradisi-tradisi dari nenek moyangnya. dengan berbekal kepolosannya, mereka tetap anak bangsa yang akan menjadi pemimpin-pemimpin selanjutnya. teruskan perjuanganmu nak...

Visi dan Misi TK Tunas Muda X IKKT


Visi dari TK Tunas Muda X IKKT ialah dengan melakukan kegiatan bermain sambil belajar dan belajar seraya bermain kita siapkan kepribadian kecerdasan anak bangsa sejak dini, sedangkan misinya yaitu :
1. dengan kegiatan bermain sambil belajar di TK kita tanamkan toleransi beragama
2. dengan kegiatan bermain sambil belajar di TK kita tanamkan disiplin anak sejak dini
3.
dengan kegiatan bermain sambil belajar di TK kita kembangkan sosialisasi anak dengan
lingkungan
4. dengan komunikasi timbal balik (guru, anak, masyarakat) yang positif kita siapkan generasi
yang tangguh
5.
dengan kegiatan bermain sambil belajar di TK kita tanamkan rasa tanggung jawab
6.
dengan kegiatan bermain sambil belajar di TK kita kembangkan kreativitas anak
7. dengan bermusyawarah dalam kegiatan kita tanamkan dasar-dasar demokrasi